Perkebunan Kelor Terbesar di Asia Tenggara Hadir di Palu

Mei 31, 2022 | Berita | 2 Komentar

PT. Kelor Organik Indonesia (PT. KOI) membuka lahan perkebunan kelor terbesar di Asia Tenggara, berlokasi di Palu, Sulawesi Tengah. Luas lahan 16 hektar yang dapat diperluas menjadi 100 hektar.

Perusahaan juga mendidikan unit pengolahan kelor, pengeringan penyimpanan, pemrosesan, dengan tujuan untuk memudahkan seluruh mitra yang tergabung dalam binaan perusahaan.

Latar Belakang Dibukanya Perkebunan Kelor di Palu

Maslaah stunting di Indonesia cukup mengkhawatirkan, di tahun 2021 terdapat lebih dari 5 juta balita yang masih mengalami stunting. Masalah stunting ini sudah lama ada dan hingga kini belum terselesaikan, padahal solusinya ada di sekitar kita.

Setelah sukses menggerakkan program tanam kelor dan makan kelor di Pulau Jawa, kini saatnya perusahaan memperluas gerakan tersebut, yakni dengan hadir di Sulawesi Tengah.

Kunjungan di Perkebunan Kelor Organik

Pasokan kelor di Indonesia masih jauh dari mencukupi untuk mengatasi stunting, apalagi untuk kebutuhan nasional. Kelor yang merupakan superfood dapat tumbuh di pekarangan perumahan, akan tetapi masih banyak yang belum memahami manfaat, kandungan nutrisi dan cara mengonsumsinya dengan benar.

Perkebunan kelor organik perusahaan telah mendapat sertifikasi organik dari berbagai badan dunia, seperti USDA organic, Ceres  (Germany) dan ID-BIO-140. Ini sangat penting untuk dapat masuk ke pasar Amerika dan Eropa, sebagai pasar utama kelor.

Akan tetapi, untuk saat ini kami masih menunda permintaan ekspor ke negara tersebut karena jumlah produksi masih belum mencukupi untuk pasar lokal.

Kebutuhan Asupan Kelor untuk Maslaah Stunting di Indonesia

Setiap 10 gram tepung kelor dapat memenuhi asupan nutrisi dan gizi harian untuk orang dewasa. Sedangkan untuk Balita sekitar 5 gram.

Dalam hal stunting pada Balita, terdapat juga Ibu hamil dan menyusui yang justru lebih penting untuk tercukupi kebutuhan asupan nutrisinya.

Jika ada 5 juta balita mengalami stunting, maka ini artinya memerlukan 5 juta x 5 gram x 365 hari. Maka jumlah yang akan kita dapatkan untuk kebutuhan kelor per tahun adalah 9.125 ton tepung kelor per tahun.

Sedangkan untuk Ibu hamil dan menyusui – terkait stunting – maka jumlahnya adalah 5 juta x 10 gram x 365 atau dua kali liparnya, yakni 18.250 ton per tahun.

PT. KOI sendiri pada awal berdiri di tahun 2022 baru memiliki kapastias prodksi 300 ton per tahun. Tentu jumlah ini harus kami dorong dengan kemitraan seluas-luasnya dan tentunya harus ada dukungan pemerintah.

Meningkatkan Kapasitas Produksi Tepung Kelor

Dalam 1 hektar, tanaman kelor dapat menghasilkan sekitar 100 ton daun kelor per tahun. Lahan yang tersedia 100 hektar di PT. KOI, ini dapat menghasilkan sekitar 10.000 ton per tahun, dengan target jangka pendek di 16 hektar atau 1.600 ton per tahun.

Dalam rangka mencapai taget produksi sebesar itu, perusahaan mengadakan kerjasama dengan program kemitraan bagi masyarakat setempat. Khususnya bagi mereka yang memiliki motivasi yang sama dengan perusahaan, yakni mengatasi stunting di Indonesia.

Mulai dari pembelajaran awal, pemanfaat lahan 1/10 hektar per mitra yang lulus pembelajaran, peminjaman mesin pengering dan juga penjualan mesin pengerng, hingga pembelian hasil panen daun kelor dari para mitra.

Ini merupakan program strategis jangka panjang yang kedepannya diharapkan para mitra dapat berdiri sendiri dalam memproduksi tepung kelor hingga produk olahan kelor seperti teh kelor, bumbu kelor, kopi kelor, dan sebagainya.

Pemasaran dan Distribusi

Saat ini PT. KOI berfokus untuk pemenuhan pasar lokal untuk tepung kelor dan produk olahan kelor. Di era digital, 180 juta penduduk dari 270 juta penduduk telah menggunakan internet dan melakukan pembelian melalui toko online atau marketplace.

PT. KOI juga sudah hadir di marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan sebagainya. Perusahaan juga telah membangun sebuah toko online produk kelor organik untuk memudahkan masyarakat yang sudah paham pentingnya mengonsumsi kelor untuk melakukan pembelian kelor organik secara online.

Banyak permintaan ekspor yang kami tunda karena jumlah produksi belum tercukupi yang mana kami prioritaskan untuk kebutuhan pasar lokal terlebih dahulu.

Oleh karena itu, perusahaan membuka fasilitas pusat pembelajaran kelor yang lengkap agar dapat berguna bagi masyarakat di Palu dalam mempelajari budidaya kelor sehingga jumlah produksi tepung kelor dari Indonesia dapat terus meningkat.

Mari Mulai Tanam dan Konsumsi Kelor!

Pada akhirnya, kami mengajak semua pihak untuk dapat mulai menanam kelor dan megonsumsi kelor untuk memenuhi kebutuhan gizi.

Di perkebunan kelor organik PT. KOI, masyarakat dapat mempelajari teknik budidaya kelor organik sesuai praktik terbaik. Ini dapat mempercepat proses pembelajaran.

Selain itu, masyarakat juga dapat mengakses perpustakaan online kami, KelorPedia.Com yang terbuka untuk umum, tanpa harus daftar dan tanpa harus bayar, alias gratis.

Mari kita mulai langkah awal ini dengan mengucap Basmallah, semoga stunting di Indonesia dapat cepat teratasi.

2 Komentar

  1. Rachmad Igen

    Selamat sukses untuk PT. Kelor Organik Indonesia

    Balas
    • Admin

      aamiin.. makasih ucapannya,

      Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Share This